Tak seperti variabel yang mampu berubah nilainya, dirimu ialah konstanta abadi yang tak tergantikan.

Duh.

Perihal kesedihan, tentu tiap orang punya pengalaman yang berbeda. Ada yang karena ditinggal orang tuanya, hewan kesayangannya, dipecat dari pekerjaannya, dan mungkin masih banyak lagi pengalaman-pengalaman yang sulit dilupakan.

Mengenai hal tersebut, Elisabeth Kübler-Ross dalam bukunya ‘On Death and Dying’ memperkenalkan DABDA model yang merupakan penelitiannya dari wawancara dengan lebih dari 200 individu, dengan penyakit yang mengancam jiwa berdasarkan pengalamannya 😶.

img1

Hmmm, tapi kebetulan pertama kali saya melihat modelnya bukan dari bukunya, melainkan dari serial TV Mr. Robot (yang versi amerika ya hehe)😎. Disana dijelaskan perubahan sikap tokoh utamanya (Elliot) setelah menerima kenyataan yang sesungguhnya.


Denial (Penyangkalan)

Pada tahap ini, seseorang mungkin mengalami shock, kebingungan, dan kehilangan arah dalam hidup. Perasaan kaget dan mati rasa terjadi karena tubuh dan pikiran kita hanya membiarkan emosi sebanyak yang bisa kita tangani. Sebagai Contoh, ketika kita sedang asyik bermain kemudian teman mengabari bahwa kucing kita mati karena terlindas mobil.

Serius bro? Plis lah jangan bercanda. Tadi masih ada di rumah ko 😯.

Anger (Amarah)

Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa marah pada diri sendiri, orang lain, atau bahkan pada hal lain. Bisa dikatakan bahwa kemarahan yang kita rasakan setelah kehilangan, hanyalah salah satu indikasi kuatnya cinta kita kepada hal tersebut.

Ya tuhan, kenapa bisa jadi seperti ini. Lu juga bro, kenapa ngga suruh mobilnya berhenti ?😠.

Bargaining (Tawar-Menawar)

Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa bersalah atau menyesal atas kehilangan yang terjadi. Biasanya, mengarahkan permintaan kita ke kekuatan yang lebih tinggi. Pernyataan ‘Andai saja’ menjadi cara untuk tidak merasakan sakitnya kehilangan. Dan dengan tetap berada di masa lalu, kita dapat menghindari beberapa luka untuk sementara.

Tuhan, jika engkau bisa menghidupkan hewan ini, aku akan mengubah hidupku😔.

Depression (Depresi)

Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa kehilangan harapan dan merenungkan makna hidup. Kepanikan kita mulai mereda, kabut emosi mulai hilang, dan kehilangan terasa lebih nyata dan tak terhindarkan. Dengan keabadian kematian. Sementara tawar-menawar berfokus pada masa lalu, depresi adalah tentang masa kini.

Saya hanya ingin menghabiskan waktu sendirian untuk merenungkan kehilangan yang baru saja terjadi ☺️.

Acceptance (Penerimaan)

Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa tenang dan mampu memandang ke depan. Mengakui fakta bahwa hal yang dicintai sekarang telah tiada. Kita mungkin tidak pernah menyukai kenyataan baru ini, tetapi itulah yang kita terima dan pelajari untuk hidup bersamanya.

Saya menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan, dan saya harus menerimanya😇.


Daaan, itulah DABDA model dari bu Kübler-Ross😉. Tentunya tiap tahap tadi bisa bervariasi, dan masing-masing durasinya bisa berbeda-beda bergantung pada daya serap seseorang yang mengalaminya. Setelah membaca ini, semoga kita bisa lebih berempati terhadap seseorang di sekitar kita yaa. Akhir kata, Terima kasih telah membaca tulisan ini hingga selesai 😎.